Indonesia hampir dipastikan mengalami resesi pada triwulan III 2020
ini. Kementerian Keuangan memproyeksi pertumbuhan ekonomi pada triwulan 3 bisa
minus hingga 2 persen. Meski pertaruhan masih ada satu bulan hinggga akhir
September, namun konsumsi dalam negeri sebagai penopang terbesar perekonomian
Indonesia belum terdongkrak secara maksimal. Deflasi yang terjadi pada Juli dan
Agustus menggambarkan permintaan/konsumsi dalam negeri masih tertekan. Dalam
pidato kenegaraan tanggal 14 Agustus 2020, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa krisis akibat pandemi tahun
ini merupakan momentum bagi Indonesia untuk setara dengan negara-negara maju.
Lompatan besar. Itulah yang harus dilakukan oleh bangsa Indonesia untuk segera keluar dari resesi ekonomi dan mengejar negara maju lainnya. Selayaknya sebuah lompatan besar, Indonesia tentu membutuhkan tumpuan yang kuat berupa sumber daya manusia yang berkualitas dan penggunaan teknologi yang mumpuni guna meningkatkan produktivitas, sesuatu yang saat ini masih tertinggal dibanding dengan negara lain.