Menulis bagi saya merupakan
sesuatu yang baru. Meski udah cukup lama (baru 12 tahun di BPS siiiih) bergelut
dengan angka, namun untuk menulis di media masa baru mencoba tahun 2015.
Berawal dari kepindahan ke Banten setelah 8 tahun lebih menikmati merantau di
Timika, ada rasa gelisah galau merana karena pekerjaan yang padat seolah tidak
ada habisnya. Sempat kepikiran kalau saya begini-begini terus ga akan ada
peningkatan, hanya akan mengulang pekerjaan yang sama setiap tahunnya.
Selasa, 23 Januari 2018
Minggu, 21 Januari 2018
Memaknai Angka Kemiskinan
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, tingkat kemiskinan di Indonesia mengalami penurunan dari 10,70 persen pada Maret 2017 menjadi 10,12 persen pada September 2017. Bagong Suyanto dalam artikelnya, ”Penurunan (Semu) Kemiskinan” (Kompas, 5/1), menilai penurunan kemiskinan tersebut merupakan keberhasilan semu. Hal ini disebabkan batasan kemiskinan yang dihitung BPS dinilai terlalu rendah sehingga jumlah penduduk miskin yang sebenarnya bisa lebih besar.
Sabtu, 20 Januari 2018
Beras dan Kemiskinan
Harga beras mengalami lonjakan dalam tiga bulan
terakhir. Menurut pantauan dari Pusat
Informasi Harga Pangan Strategis Nasional harga beras mengalami kenaikan untuk semua kualitas.
Bahkan untuk beras kualitas bawah II di beberapa daerah sudah mencapai Rp.12.450,-.
Untuk DKI Jakarta harga rata-rata eceran beras kualitas bawah II mencapai Rp.
11.800,-,. Kenaikan harga beras ini berpotensi untuk meningkatkan jumlah
penduduk miskin di Indonesia. Hal ini karena beras merupakan penyumbang terbesar dalam garis kemiskinan.
Tentu semua tidak menginginkan keberhasilan pemerintah dalam menurunkan jumlah
penduduk miskin kembali buyar manakala jumlah penduduk miskin kembali
bertambah.
Jumat, 19 Januari 2018
Pentingnya Pengendalian Harga Beras
Dalam tiga bulan terakhir harga beras mengalami
lonjakan yang disebabkan oleh pasokan beras yang menurun. Perum Bulog juga telah
melakukan 1.100 titik operasi pasar selama tiga bulan untuk menekan kenaikan
harga beras. Namun langkah pemerintah tersebut belum signifikan dalam
menurunkan harga beras. Hal ini tercermin pada harga rata-rata beras di Pasar Induk Beras Cipinang pada awal
Januari 2018 mencapai Rp 11.000 per kilogram, tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
Minggu, 07 Januari 2018
Meneropong Perekonomian Banten 2018
Perekonomi
Banten dalam setahun terakhir mengalami pertumbuhan sebesar 5,62 persen dan melampui
pertumbuhan ekonomi nasional yang nilainya sebesar 5,06 persen. Peranan Banten
dalam menopang perekonomian nasional juga mengalami peningkatan menjadi 4,16
persen dalam setahun terakhir. Kondisi ini tentu menjadikan Banten sebagai
salah satu kekuatan ekonomi yang layak diperhitungkan di kancah nasional. Namun
apakah tren positif dalam bidang ekonomi ini akan terus berlanjut pada tahun
2018 ini?
Kamis, 04 Januari 2018
Memperbaiki Data Beras
PRODUKSI beras nasional hampir selalu
menjadi polemik setiap tahun. Produksi beras nasional yang dilaporkan mengalami
surplus sejak tahun 2014 kini seolah kembali diuji keakuratannya ketika terjadi
bencana yang beruntun mulai dari meletusnya Gunung Agung di Bali hingga banjir
dan longsor di beberapa kabupaten di pesisir selatan Pulau Jawa. Harus diakui
bahwa data produksi beras memang sangat krusial.Keberadaannya diperlukan guna
menjamin ketersediaan pangan dan pengendalian harga terutama ketika terjadi bencana.
Langganan:
Postingan (Atom)
#138 Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas
(Dimuat di Kolom Opini Republika, 25 November 2022) Perekonomian Indonesia mampu tumbuh mengesankan di tengah ancaman resesi global saat i...

-
Setelah postingan sebelumnya tentang drama emak-emak mengejar beasiswa di usia yang tak lagi muda viral (ceileee sok ngartiss ban...
-
Menulis itu bisa karena biasa. Tidak ada rumusnya selain dengan terus menulis. Demikian juga ketika menulis opini. Jika selama ini saya...
-
Pertama kali dihubungi oleh adinda Nurin untuk mengisi acara seminar di grup perempuan BPS menulis, rasanya saya belum memiliki kapasitas...